Baso Batok Bang Toyib termasuk pendatang baru. Usaha ini baru
didirikan pada Januari tahun lalu di Bandung. Selanjutnya, tawaran
kemitraan dibuka sejak April 2012.
Baso Batok Bang Toyib mengandalkan keunikan bakso dari sisi penyajian
dan rasa kuah. "Kami tetap mempertahankan rasa kuah yang kaya rempah
dan wangi," kata Muhammad Toip, pemilik Baso Batok Bang Toyib.
Penyajiannya pun terbilang unik, karena bakso disajikan di atas wadah
berbentuk batok kelapa. Tak seperti bakso pada umumnya yang menggunakan
sayur tauge atau sawi sebagai pelengkap, Toip lebih memilih memadukan
jamur tiram ke dalam baksonya.
Saat KONTAN mengulas kemitraan ini pada April lalu, sudah ada tiga
gerai Baso Batok Bang Toyib yang seluruhnya berlokasi di Bandung.
Rinciannya, satu milik pusat dan dua milik mitra.
Meski tak sehebat Bakso Kaget, namun gerai Baso Batok Bang Toyib juga
bertambah. "Ada tambahan satu gerai baru di Malang," ujar Toip.
Ia
mengaku, pertumbuhan gerai tak signifikan, lantaran dia tidak hanya
mengembangkan satu bisnis, tapi juga dua kemitraan lainnya secara
bersamaan, yakni Pisang Padang Pasir dan Sate Ikan Crispy.
Namun, Toip masih optimistis, Baso Batok Bang Toyib masih akan
berkembang dan punya banyak peminat. Makanya, ia tetap membuka tiga
tawaran kemitraan.
Namun, harga paket sudah dikerek naik masing-masing sebesar Rp 1
juta. Jadi, kini, tiga paket investasi yang ditawarkan seharga Rp 9
juta, paket Rp 13 juta, dan paket Rp 16 juta.
Setiap paket akan memberikan kepada mitra booth dan sejumlah
peralatan masak, mangkuk batok kelapa, sendok, pasokan bahan baku dan
bumbu, hingga pelatihan karyawan. Perbedaan ketiga paket itu, terletak
pada desain booth dan jumlah peralatan yang didapatkan. Namun, Toip
tetap tidak memungut royalty fee dari mitra. Hanya, mitra wajib beli
bahan baku dari pusat.
Selain besaran investasi yang bertambah tinggi, harga jual kepada
konsumen pun naik. Awalnya, menu per porsi dibanderol Rp 6.000 hingga Rp
10.000. Tapi, sekarang naik menjadi Rp 8.000 hingga Rp 12.000 per
porsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar