Pertumbuhan masyarakat kelas menengah mendorong peningkatan penjualan
mobil maupun motor. Situasi ini membuka peluang bagi bisnis yang
bersinggungan dengan ke dua jenis kendaraan bermotor ini. Salah satunya,
jasa cuci kendaraan. Peluang ini dibidik Dodit Waluyojati dengan
mendirikan usaha cuci mobil, Cleenfresh.
Gerai perdana didirikan
di Tuban pada 2004 silam. Usahanya berkembang bagus, sehingga ia pun
ekspansi dengan mendirikan gerai cuci motor yang diberi nama Autofresh.
Supaya
kian berkembang, Dodit pun mulai membuka tawaran kemitraan sejak awal
tahun ini. Meskipun belum punya mitra, namun pria 34 tahun ini sudah
memiliki total lima gerai. Rinciannya, dua gerai Cleenfresh yang
tersebar di Jawa Timur, dan tiga gerai Autofresh yang berlokasi di
Tangerang.
“Untuk yang di Tuban, dua-duanya saya bermitra dengan
relasi saya. Dalam waktu dekat, kami akan buka cabang di BSD,
Tangerang,” ujar Dodit.
Menurutnya, gerai cuci mobil miliknya
bisa melayani 100 mobil dalam satu hari. Tarif sekali cuci berkisar Rp
20.000 hingga Rp 45.000. Sementara, tarif cuci motor di Autofresh
berkisar Rp 10.000 hingga Rp 18.000 per motor. Yang paling mahal untuk
cuci motor-motor berbodi besar.
Biaya royalti 5%
Berminat menjadi mitra Cleenfresh atau Autofresh? Dodit menawarkan dua paket kemitraan.
Pertama, paket Cleenfresh seharga Rp 470 juta. Biaya ini sudah
termasuk pemakaian merek selama lima tahun, biaya manajemen, konstruksi,
peralatan dan pelatihan, tiga unit hidrolik dan satu robotik untuk cuci
ekspres. Calon mitra harus menyiapkan tempat minimal berukuran 800
meter persegi (m2).
Lalu, paket Autofresh dengan investasi Rp 120
juta. Mitra berhak mendapatkan lima unit hidrolik untuk motor, plus
seluruh perlengkapan lain yang didapat dalam paket pertama. Untuk paket
ini, Dodit tidak menetapkan syarat minimal luas tempat usaha. Yang
terpenting bisa beroperasi untuk lima hidrolik.
Dodit
memproyeksi, mitra bisa menorehkan omzet sekitar Rp 80 juta per bulan
untuk gerai Cleenfresh, sedangkan Autofresh sekitar Rp 9 juta sebulan.
Dengan perkiraan keuntungan bersih sekitar 20%, mitra ditargetkan bisa
balik modal dua tahun.
Pusat mengutip biaya royalti sebesar 5%
dari omzet bulanan. “Kita sistemnya juga sudah terhubung online dengan
pusat sehingga bisa terlihat jumlah mobil/motor yang dicuci setiap
hari,” ujar Dodit.
Pengamat waralaba Amir Karamoy bilang, usaha
yang terkait otomotif punya peluang besar. Pengguna mobil dan motor
terus bertambah di seluruh wilayah Indonesia. Makanya, kebutuhan atas
jasa cuci mobil.motor kian meningkat.
Namun, Amir mengingatkan
investor tetap harus waspada karena banyaknya kompetitor. "Orang punya
lahan sedikit saja, sudah bisa bikin jasa pencucian mobil dan motor,"
ujarnya.
Makanya, ia menyarankan pemilik usaha terus menjaga
kualitas dan harga yang bersaing. Terkait lokasi, usaha ini bisa
didirikan baik di jalan protokol atau cukup di pinggir jalan yang bisa
dilihat orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar