JAKARTA. Gorengan masih menjadi camilan andalan masyarakat Indonesia.
Harganya yang relatif murah menjadikan kudapan ini punya penggemar dari
berbagai kalangan. Makanya, kita bisa dengan mudah menjumpai penjaja
gorengan. Bahkan, ada pebisnis yang membuka tawaran kemitraan. Salah
satunya, Asta Food di Depok.
Asta Food didirikan Irfan Badi sejak
2009. Seperti penjual gorengan lainnya, gerai Asta Food juga menawarkan
beragam makanan mulai dari gorengan tape, pisang, dan tahu.
Kata
Irfan, sejauh ini, ia fokus pada tiga jenis gorengan itu, lantaran
racikan tepung bumbunya kurang cocok untuk gorengan sejenis tempe dan
bakwan. "Tepungnya terlalu tebal untuk gorengan jenis lain," ujarnya.
Respons
pasar cukup baik. Pada tahun yang sama, ia pun menawarkan kemitraan
Asta Food. Total, sudah ada 22 gerai Asta Food yang tersebar di Jakarta
dan Depok. "Lima gerai milik pusat, 17 milik mitra," ujarnya.
Tertarik
menjajal bisnis gorengan ala Asta Food? Siapkan dana Rp 6 juta. Mitra
akan mendapat satu gerobak, peralatan masak, pelatihan karyawan, dan
bahan baku tepung. Pihak pusat hanya menyediakan tepung bumbu bagi
mitra. Sedangkan bahan baku pisang, tape, dan tahu, beli sendiri.
Pihak
pusat tidak memungut biaya royalti, dan membebaskan mitra untuk
menentukan harga jual gorengan, tergantung lokasi. "Kisaran harga Rp
1.000 sampai Rp 2.500 per buah," ungkap pria lulusan D3 Akademi
Perdagangan Triguna, Jakarta, ini.
Tiap hari, gerai mitra
diproyeksikan menghasilkan omzet Rp 50.000–Rp 300.000. Artinya, dalam
sebulan sekitar Rp 1,5 juta–Rp 9 juta. Keuntungan bersihnya mencapai
40%.
Irfan memperkirakan, jika saban hari, mitra bisa meraup pendapatan Rp 70.000 saja, maka bisa balik modal kurang dari enam bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar