Usaha laundry kian semarak. Bisnis ini menjamur lantaran banyak
pemainnya yang menawarkan kemitraan atau waralaba untuk mengembangkan
usaha. Salah satunya adalah Hendy Windardi yang mengusung brand
Washingday Laundry di Jakarta.
Berdiri tahun 2008, Hendy resmi
menawarkan kemitraan tahun 2010. Kini ia berhasil menggandeng enam
mitra. Ada pun total gerainya sudah 10 dan empat di antaranya milik
sendiri. "Seluruh gerai di daerah Jabodetabek, seperti di daerah
Grogol, Cipinang, Kebayoran, dan masih banyak lagi," ujar Hendy.
Operasional 10 unit gerai itu dibantu oleh sekitar 120 karyawan.
Dalam kerjasama kemitraan ini, Hendy menawarkan paket investasi
senilai Rp 20 juta. Mitra akan mendapatkan perlengkapan, seperti washer
capsule, washer extractor, mesin pengering, dry clean, boiler, mesin
cotton press rown, roller press, serta karyawan yang dipasok pusat.
Untuk
lokasi, mitra harus menyediakan sendiri. Kriteria lokasi minimal
berukuran 2 meter (m) x 3 m dengan daya listrik minimal 1300 watt.
Lokasi juga harus berada di daerah strategis dan ramai. "Perizinan juga
belum masuk dalam paket investasi," ujarnya.
Washingday Laundry mengusung konsep low cost. "Dengan biaya yang murah konsumen tetap bisa memakai jasa binatu yang berkualitas," ucap Hendy.
Washingday
Laundry menyediakan dua pilihan paket cucian, yaitu harian dan bulanan.
Cuci harian dibanderol harga Rp 7.000 per kilogram (kg) dan Rp 10.000
untuk jasa cepat satu hari selesai. Sedangkan untuk jasa mingguan,
konsumen harus menjadi anggota dengan biaya Rp 90.000 untuk 15 kg per
bulan.
Hendy menargetkan, mitra bisa mengantongi omzet Rp 19 juta
per bulan. Mitra diharapkan balik modal dalam waktu 12 bulan. "Untuk
untung bersihnya dapat mencapai Rp 4 juta per bulan," jelasnya.
Agar target tercapai, menurut Hendy, mitra harus memiliki semangat
kewirausahaan, bertindak sebagai investor dan juga mengontrol usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar